EKISNEWS – Kasus peretasan sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) diharapkan tidak terulang. Sebab, peretasan itu merugikan banyak pihak.
“Kejahatan ini telah merugikan lembaga perbankan dan nasabah ratusan miliar setiap tahunnya,” kata anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2023.
Anis mengatakan pemerintah dan regulator seyogianya melihat masalah itu secara serius. Salah satunya dengan menyusun rencana dan antisipasi serangan siber.
“Apalagi tren digitalisasi jasa keuangan yang perkembangannya semakin cepat,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sementara itu, Anis mengajak masyarakat tetap memercayai BSI. Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu mendukung pembenahan sistem keamanan BSI.
“Perlindungan terhadap nasabah menjadi hal terpenting yang harus diprioritaskan,” tegas dia.
Anis juga mendorong BSI mengevaluasi sistem keamanannya. Tim informasi dan teknologi BSI harus mencari akar masalah dan mempertebal keamanan sibernya.
