Kemenag: MoU Haji Diteken 9 Januari 2023

EKISNEWS – Nota kesepahaman (MoU) persiapan penyelenggaraan haji 1444 H rencananya ditandatangani pada 9 Januari 2023. Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan kegiatan Expo Haji yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

“Berdasarkan official meeting pada 20 November kemarin dengan pihak Kementerian Haji Saudi, insya Allah tanggal 9 Januari nanti (2023) akan ada pameran haji. Di momen itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diundang untuk melakukan penandatanganan MoU persiapan haji 2023,” kata Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsyad Hidayat, seperti dikutip dari Republika.id, Selasa (13/12).

Dalam kesempatan itu pula akan ditandatangani sejumlah kontrak layanan jamaah haji. Menurut Arsyad, persiapan haji 2023 relatif lebih cepat, sebab pola persiapannya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Jika pada tahun sebelumnya, persiapan layanan bagi jamaah haji dilakukan setelah penandatanganan MoU, maka untuk kali ini persiapan telah dilakukan pada momen-momen sebelumnya. Layanan ini di antaranya akomodasi atau hotel, transportasi, dan katering.

“MoU haji ini sebagai langkah final dari persiapan-persiapan yang ada. Karena itu, di momen tersebut dilakukan penandatanganan kontrak layanan dan persiapannya lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.

Terkait persiapan di dalam negeri, ia menyebut, rekrutmen petugas haji akan dilakukan lebih awal. Rencananya, pada Desember ini akan dibuat pengumuman terkait hal itu dan tes dilaksanakan sebulan setelahnya.

Sedangkan pembahasan biaya haji, termasuk pembentukan panitia kerja (panja), akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Begitu juga pengurusan dokumen jamaah haji, seperti visa haji dan paspor. Karena kontrak layanan telah dilakukan pada awal Januari, hal ini pun diharapkan dapat diproses dalam waktu yang lebih cepat.

Terakhir, Arsyad menyebut, kepastian kuota haji 2023 baru bisa disampaikan setelah dilakukan penandatanganan MoU nanti. Namun, melihat dari sejumlah pelonggaran kebijakan umrah yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, ada kemungkinan kuota haji kembali normal seperti pada 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.

Calon jamaah haji (calhaj) khusus dilaporkan sedang resah lantaran belum ada kepastian apakah mereka bisa diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun depan atau tidak. Menurut Pemilik Travel Umrah dan Haji Khusus PT Patuna Mekar Jaya, Syam Rersfiadi, kegalauan ini perlu direspons oleh pemerintah dan swasta sebagai penyelenggara ibadah haji khusus.

Syam mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab jamaah resah dan gelisah. Mulai dari faktor internal Pemerintah Indonesia sampai masalah kebijakan di Arab Saudi yang dinilai tidak ramah kepada jamaah.”Masalah kenaikan harga akibat PPN, makro ekonomi, inflasi, dan tenda Arafah-Mina tahun lalu,” kata dia.

Hal lain yang membuat jamaah bertambah galau, menurut Syam, adalah belum adanya ketetapan kuota haji dari Arab Saudi. Seharusnya, kata dia, kuota telah diumumkan pada Oktober 2022.

“Kuota saja masih belum ada kepastian dan baru akan ditandatangani insya Allah pada 9 Januari 2023 oleh Pak Menteri Agama di Saudi,” katanya.

PT Patuna Mekar Jaya sebagai pihak swasta yang menyelenggarakan ibadah haji khusus sudah mengundang seluruh calon jamaah keberangkatan pada 2023-2029. Undangan tersebut disampaikan untuk memberikan informasi terkait dengan kondisi terkini di Arab Saudi.

“Jadi, Patuna mengumpulkan jamaahnya untuk memberi informasi sejelas-jelasnya dan sesuai kondisi saat ini agar tidak galau lagi,” kata dia.

Dia bersyukur, jamaah Patuna keberangkatan tahun 2023-2029 hampir semua hadir. Sebanyak 3.683 orang yang hadir dan mereka telah mendapat informasi lengkap terkait dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terbaru. Syam mengatakan, pihaknya juga telah road show ke beberapa daerah di Indonesia untuk menemui jamaah haji khusus Patuna.

-----------

Simak berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Pos terkait