EKISNEWS – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, membuka Seminar Nasional Keuangan Syariah Goes to Campus bertema Akses Keuangan Syariah bagi Perempuan, Pemuda dan UMKM di Jawa Timur, yang bertempat di Auditorium Ternate Gedung ASEEC Universitas Airlangga, Surabaya.
Pada acara tersebut, Wagub Emil menyampaikan bahwa literasi kepada masyarakat perlu dilakukan, untuk meningkatkan sistem keuangan yang inklusif.
“Adanya literasi keuangan ini, menjadi langkah bijak bersama Pemerintah dan stakeholders dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kemiskinan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui sistem keuangan yang inklusif,” ujar Wagub Emil, Rabu (9/11/2022)
Lebih lanjut, Emil sapaan lekatnya ini, menambahkan bahwa kini sistem keuangan yang inklusif, telah didukung dengan kehadiran finance and technology (fintech) yang penetrasinya luar biasa. Sehingga dapat mempercepat inklusi keuangan
Terkhusus di Jatim, Emil mengungkapkan bahwa beragam langkah telah dilakukan untuk mendorong inklusifnya ekonomi syariah yang menyasar di segala sektor.
“Secara global, Pemprov Jatim bekerjasama dengan Bank Indonesia dan OJK untuk membangun awareness dan literasi masyarakat terkait keuangan syariah,” ujarnya
Dirinya kemudian mengatakan bahwa saat ini, bukan arah bangsa yang berubah dari Pancasila menuju islam sentris. Melainkan, semua sektor keuangan sedang bersiap untuk menjadi industri halal dunia.
“Karena saat ini populasi masyarakat Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri halal dunia,” ucapnya.
Tak hanya itu, Emil yang juga merupakan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jatim ini, mengatakan bahwa di Jatim sekarang sedang dikembangkan sebuah start up fintech, yang mengembangkan crowd funding berbasis syariah.
“Tujuannya untuk membiayai UMKM dengan basis crowd funding dan kedepan Jatim tidak hanya menjadi penonton tetapi juga ikut ambil bagian pada industri fintech,” harapnya
Sementara itu, Ketua Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BP BRIN) Universitas Airlangga, Muhammad Nafik Hadi Ryandono mengatakan, bila kehadiran ekonomi syariah harus melahirkan peluang kerja bagi para pemuda bangsa.
Selain itu, Nafik juga menyampaikan, selain pentingnya mendorong pemuda menjadi pengusaha, peran perempuan pada sektor ekonomi juga harus diberi penguatan. Sebab, rerata UMKM di Indonesia dikelola perempuan atau Ibu rumah tangga.
“Karena, sektor UMKM menyumbang sebesar 57,81 persen bagi PDRB Jatim. Ini peluang yang harus dikembangkan bersama. Pemuda menjadi pengusaha, perempuan didukung geliat ekonomi dan UMKM, lalu ekonomi akan bangkit kedepannya dengan tidak meninggalkan prinsip ekonomi syariah,” pungkasnya. (rel)